KUDUSNEWS.COM, Kudus - ’Sapa sing
nandur bakal ngunduh’. Itulah salah satu pepatah Jawa yang berarti siapapun
yang mau menanam akan memetik hasil. Pepatah inilah yang menjadi perhatian
khusus Bupati Kudus H. Musthofa terhadap pentingnya mempersiapkan sumber daya
manusia (SDM). Dirinya yakin dengan mempersiapkan SDM yang baik tentunya akan
dapat membawa kemajuan bangsa dan negara.
Demikian disampaikannya ketika menghadiri peresmian Raudhatul Athfal (RA) Matholi’ul Hija, Margorejo, Dawe, Selasa (18/8). Di bawah yayasan Matholi’ul Hija yang telah berbadan hukum sesuai ketetapan Kementerian Hukum dan HAM, RA ini akan menyelenggarakan pendidikan anak-anak setara taman kanak-kanak. Sebelumnya, telah berdiri madrasah ibtidaiyah (MI) yang berada di lokasi yang bersebelahan.
Pada sambutannya, bupati menegaskan bahwa menanam SDM sama halnya dengan menanam kebaikan. Dengan lembaga pendidikan yang diresmikan ini, menurutnya akan menambah kekuatan Kudus dalam dunia pendidikan. Terlebih bupati telah menyatakan bahwa Kudus merupakan paku buminya pendidikan. Yakni dengan menetapkan wajib belajar 12 tahun.
”Saya sangat memberikan apresiasi dengan adanya RA Matholi’ul Hija ini. Terima kasih atas partisipasi masyarakat (pihak yayasan) untuk mencerdaskan anak-anak bangsa,” kata bupati pagi itu.
Ditambahkannya, bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan tanggung jawab semua pihak dari seluruh elemen masyarakat. Karena bangsa ini khususnya Kudus merupakan milik bersama. Bangsa ini bisa maju dan berkembang ketika memiliki fondasi pendidikan yang baik.
”Pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua. Ini salah satu bukti nyata kita dalam membangun bangsa di era kemerdekaan ini,” imbuhnya.
Sesuai dengan peraturan KemenkumHAM, yayasan yang telah secara resmi terdaftar ini merupakan wadah yang tepat dalam menyiapkan masa depan generasi penerus. Termasuk bagi pemerintah daerah akan bisa menyalurkan bantuan hibah bagi lembaga berbadan hukum yang kini masih tersedia anggaran sekitar Rp. 47 miliar di kas daerah.
Lebih lanjut bupati yang telah tujuh tahun memimpin Kudus ini menyampaikan berbagai program pro rakyat, khususnya bidang kesehatan dan pendidikan. Adanya jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu dan layanan rawat inap di berbagai puskesmas merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan.
Sedangkan dukungan pemerintah dalam bidang pendidikan adalah membebaskan biaya pendidikan mulai dari SD hingga SMA/SMK negeri dan kuota 20 persen siswa di sekolah swasta. Sebagai penutup sambutan bupati berharap lembaga pendidikan ini mampu mencetak generasi berkualitas yang akan membawa Kudus lebih maju di masa mendatang.
”Semoga peresmian ini bukan hanya seremoni saja, tetapi juga sebagai persemaian untuk menumbuhkan dan mencetak anak-anak bangsa yang berkualitas,” pungkasnya.(*)
Demikian disampaikannya ketika menghadiri peresmian Raudhatul Athfal (RA) Matholi’ul Hija, Margorejo, Dawe, Selasa (18/8). Di bawah yayasan Matholi’ul Hija yang telah berbadan hukum sesuai ketetapan Kementerian Hukum dan HAM, RA ini akan menyelenggarakan pendidikan anak-anak setara taman kanak-kanak. Sebelumnya, telah berdiri madrasah ibtidaiyah (MI) yang berada di lokasi yang bersebelahan.
Pada sambutannya, bupati menegaskan bahwa menanam SDM sama halnya dengan menanam kebaikan. Dengan lembaga pendidikan yang diresmikan ini, menurutnya akan menambah kekuatan Kudus dalam dunia pendidikan. Terlebih bupati telah menyatakan bahwa Kudus merupakan paku buminya pendidikan. Yakni dengan menetapkan wajib belajar 12 tahun.
”Saya sangat memberikan apresiasi dengan adanya RA Matholi’ul Hija ini. Terima kasih atas partisipasi masyarakat (pihak yayasan) untuk mencerdaskan anak-anak bangsa,” kata bupati pagi itu.
Ditambahkannya, bahwa pendidikan bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja. Melainkan tanggung jawab semua pihak dari seluruh elemen masyarakat. Karena bangsa ini khususnya Kudus merupakan milik bersama. Bangsa ini bisa maju dan berkembang ketika memiliki fondasi pendidikan yang baik.
”Pendidikan merupakan tanggung jawab kita semua. Ini salah satu bukti nyata kita dalam membangun bangsa di era kemerdekaan ini,” imbuhnya.
Sesuai dengan peraturan KemenkumHAM, yayasan yang telah secara resmi terdaftar ini merupakan wadah yang tepat dalam menyiapkan masa depan generasi penerus. Termasuk bagi pemerintah daerah akan bisa menyalurkan bantuan hibah bagi lembaga berbadan hukum yang kini masih tersedia anggaran sekitar Rp. 47 miliar di kas daerah.
Lebih lanjut bupati yang telah tujuh tahun memimpin Kudus ini menyampaikan berbagai program pro rakyat, khususnya bidang kesehatan dan pendidikan. Adanya jaminan kesehatan bagi warga kurang mampu dan layanan rawat inap di berbagai puskesmas merupakan salah satu upaya pemerintah dalam memberikan layanan kesehatan.
Sedangkan dukungan pemerintah dalam bidang pendidikan adalah membebaskan biaya pendidikan mulai dari SD hingga SMA/SMK negeri dan kuota 20 persen siswa di sekolah swasta. Sebagai penutup sambutan bupati berharap lembaga pendidikan ini mampu mencetak generasi berkualitas yang akan membawa Kudus lebih maju di masa mendatang.
”Semoga peresmian ini bukan hanya seremoni saja, tetapi juga sebagai persemaian untuk menumbuhkan dan mencetak anak-anak bangsa yang berkualitas,” pungkasnya.(*)
0 comments:
Post a Comment